Cari Blog Ini

Sabtu, 23 Februari 2013

Language Lab Management


Laboratorium Bahasa

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.     Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang dipakai oleh seluruh manusia di seluruh dunia. Manusia mempelajari bahasa dari berbagai tahap dan lingkungan, dimana pada saat masih anak-anak, manusia mempelajari bahasa ibu, dari lingkungan keluarganya, hingga dia dewasa, kemampuan berbahasa yang kompleks akan terus berkembang dalam diri manusia yang dipelajarinya dari lingkungan lingkungan yang cakupannya lebih luas. Salah satunya adalah Sekolah.
Di sekolah, selain mempelajari bahasa asli (nasional), siswa juga mempelajari bahasa asing yaitu bahasa Inggris yang di terapkan sesuai dengan kurikulum yang ada. Di sekolah pengajaran bahasa inggris memerlukan sistem dan fasilitas pengajaran yang menunjang, karena bahasa inggris bukanlah bahasa sehari-hari yang ditemui siswa, sehingga perlu adanya sistem dan fasilitas yang baik guna menunjang aktifitas belajar dan mengajar bahasa. Salah satu fasilitas yang paling menunjang dalam pengajaran bahasa inggris adalah Lab bahasa. Lab bahasa merupakan suatu tempat khusus dimana guru dapat melakukan aktifitas pengajaran bahasa, khususnya untuk skill listening.
Dalam lab bahasa biasanya di tunjang dengan perangkat-perangkat teknologi yang canggih. Baik itu komputer, radio tape, tape recorder, loud speakers, earphone, dan sebagainya. Namun, pada kenyataannya, khususnya di sekolah sekolah di Indonesia, tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang lengkap, baik itu dari segi sarana dan prasarana dalam Lab bahasa. Bahkan, ada sekolah yang tidak memiliki Lab bahasa sama sekali. Namun tidak sedikit pula sekolah yang telah melengkapi Lab bahasanya dengan fasilitas fasilitas yang canggih.
Dalam laporan ini akan dipaparkan tentang keadaan lab di Indonesia kebanyakan, serta keadaan lab bahsa di sekolah yang telah di observasi.



1.2.     Tujuan
Tujuan pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:
-         Memaparkan tentang pengertian Lab bahasa, Fungsi, serta keadaannya.
-         Memaparkan hasil observasi lab bahasa di sekolah terdekat.
-         Memberikan contoh RPP yang bisa di pakai dalam pembelajaran yang berlangsung di Lab bahasa.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1        Pengertian Laboratorium Bahasa
Pengertian Laboratorium Bahasa adalah sebuah laboratorium yang dibuat untuk mempermudah penyampaian materi apapun di sebuah ruangan, pada umumnya digunakan untuk materi bahasa, baik bahasa inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa asing lainnya. Sedangkan menurut Artikel Pendidikan Network sebuah Laboratorium bahasa mengacu kepada seperangkat peralatan elektronik audio video yang terdiri atas instructor console sebagai mesin utama, dilengkapi dengan repeater language learning machine, tape recorder, DVD Player, video monitor, headset dan students booth yang dipasang dalam satu ruang kedap suara.
Banyak sekali komponen yang ada di dalam ruangan lab bahasa, dan sebagaian besar adalah perlengkapan elektronik yang terintegrasi sehingga menjadi sebuah kesatuan. Selain itu terdapat juga perlengkapan lain yang tidak kalah penting, misalnya karpet dan meja laboratorium bahasa.
Laboratorium bahasa terdiri dari 2 kata yaitu laboratorium dan bahasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Laboratorium mengandung pengertian suatu ruangan/tempat tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk melakukan percobaan atau simulasi tertentu. Laboratorium Bahasa berarti suatu ruang yang dilengkapi peralatan tertentu untuk melakukan simulasi bahasa atau memperlancar kemampuan berbahasa seseorang.
Berdasarkan definisi singkat laboratorium bahasa tersebut maka dalam suatu ruang laboratorium bahasa terdapat berbagai jenis peralatan yang digunakan untuk aktivitas peningkatan kemampuan berbahasa asing tersebut. Secara garis besar peralatan tersebut dibagi menjadi 3, yaitu:
1.      Perangkat elektronika utama. Peralatan yang mempunyai peran signifikan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa asing. Misalnya, DVD Player, Tape Recorder, Sound system, TV, Earphone/Headphone, Komputer Dan sebagainya.
2.      Perangkat furniture dan aksesoris ruangan. Peralatan ini lebih berfungsi untuk memberi rasa nyaman bagi siswa untuk belajar di dalam ruangan. Misalnya, , Kursi dan Meja, Papan tulis, Dan sebagainya.
3.      Peralatan multimedia. Peralatan tambahan yang keberadaannya tidak mutlak pada suatu ruang lab bahasa. Fungsi maksimal dari peralatan ini sangat tergantung dari kemampuan maksimal dari perangkat utama yang digunakan. Jika perangkat utama lab bahasa mempunyai fasilitas komunikasi lengkap maka peralatan multimedia akan berguna secara maksimal. Tetapi jika peralatan utama lab bahasa memiliki kemampuan minimal maka secanggih dan semahal apapun perangkat utama yang dimiliki, peralatan multimedia hanya menjadi pajangan yang tidak berguna secara maksimal untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa asing.

2.2        Fungsi Laboratorium Bahasa
Belajar bahasa inggris di sekolah dapat dilakukan melalui beberapa cara. Berdasarkan sudut pandang tempat belajar dapat dibagi menjadi 3 cara penyampaian. Pelajaran secara konvensional dilakukan di dalam ruangan kelas. Sesekali penyampaian juga dapat dilakukan di alam terbuka di luar kelas. Secara modern kegiatan belajar mengajar bahasa asing dilakukan di suatu ruangan yang disebut laboratorium bahasa. Apa perbedaan dari 3 hal di atas?
1.      Pelajaran di dalam kelas. Guru menyampaikan materi kepada semua siswa secara satu arah. Bertanya kepada semua siswa atau secara satu persatu. Guru dituntut bergerak secara aktif menjangkau seluruh penjuru kelas agar dapat lebih memperhatikan setiap siswa.
2.      Di Alam Terbuka. Komunikasi guru dengan siswa dilakukan seperti penyampaian dalam ruangan. Tetapi materi diharapkan dapat disampaikan secara lebih interaktif dan menyenangkan. Kelemahan pembelajaran dengan metode ini dikarenakan ketergantungannya terhadap cuaca dan kondisi lingkungan luar kelas tersebut.
3.      Ruangan Laboratorium Bahasa. Jika peralatan laboratorium bahasa didesain secara maksimal maka peningkatan kemampuan siswa dalam berbahasa asing dapat terjadi secara signifikan. Simulasi berbagai cara berkomunikasi dapat dilakukan.
Pembelajaran bahasa Inggris melalui laboratorium bahasa dibagi menjadi 3 fungsi dasar yaitu, percakapan (conversation), mendengarkan (listening) dan fungsi manajemen instruktur dalam mengatur kegiatan belajar mengajar. Agar tercapai tingkat sangat mahir maka suatu perangkat laboratorium bahasa yang sangat lengkap mempunyai lebih dari 50 fasilitas dan fungsi lab bahasa sebagai sarana pembelajaran.
Fungsi laboratorium bahasa sebagai sarana pembelajaran yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
a.      Listening
Siswa mendengarkan materi pembelajaran melalui bantuan perangkat elektronik yang tersedia. Pembelajaran ini terdiri atas:
·         Listening all. Semua siswa dapat langsung diarahkan untuk mendengarkan materi pelajaran yang diberikan oleh guru.
·         Individu. Siswa dapat dibagi menjadi beberapa kelompok secara acak maupun tetap (tergantung desain laboratorium bahasa) kemudian setiap kelompok dapat diarahkan untuk mendengarkan maksimal 3 materi yang berbeda pada setiap Channel.
b.      Speaking
Siswa melakukan berbagai jenis percakapan. Conversation ini bisa dilakukan dengan:
·         Pair Row dan Pair Coloumn. Siswa secara berpasangan bercakap-cakap. Percakapan dapat dilakukan dengan teman  semeja atau teman di belakang/depan meja.
·         Fix Group. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Ada desain laboratorium bahasa yang mengkelompokkan menjadi 2 kelompok saja ada yang lebih. Intinya percakapan siswa dilakukan secara berkelompok.
·         Random Group. Anggota tiap kelompok dipilih secara acak. Melalui fungsi ini   maka instruktur dapat lebih mudah membagi siswa berdasarkan tingkat kepandaian dan memindahkan keanggotaan kelompok setiap saat.
c.      Attention
Instruktur menyampaikan materi atau pengumuman dalam laboratorium.
·         Attention all. Instruktur menyampaikan pengumuman atau materi pembelajaran kepada semua siswa dan melalui speaker ruangan.
·         Attention channel. Instruktur menyampaikan materi kepada siswa yang berada dalam kelompok tertentu.
d.      Monitoring
Instruktur menjalankan fungsi pengawasan terhadap kegiatan siswa.
·         Monitoring Channel. Instruktur memperhatikan percakapan sekelompok siswa di group tertentu.
·         monitoring individual. instruktur memperhatikan pembicaraan seorang siswa secara khusus. baik ketika siswa tersebut berada dalam kelompok atau saat sedang berpasangan.
e.       Intercom
Siswa dapat melakukan panggilan untuk percakapan dengan guru demikian pula sebaliknya.
·         Intercom Group. Instruktur melakukan percakapan dengan kelompok siswa yang dihubungi.
·         Intercom Individu. Seorang siswa menghubungi instruktur untuk melakukan percakapan dengannya.
f.       Text to Speech
Guru dapat menuliskan text dalam bahasa Inggris untuk secara otomatis diucapkan dalam bahasa Inggris oleh Komputer. Pengucapan text dapat diatur kecepatan dan jenis suaranya.
g.      Multimedia Control
Perangkat lunak juga menyediakan kendali khusus untuk operasional file-file audio/video yang dapat digunakan untuk memberikan pelajaran khusus berbasis multimedia.
h.      Audio Record
Guru dapat merekam suara dalam bentuk file-file audio untuk keperluan soal, pengumuman atau hal-hal lain yang membutuhkan file audio.
i.        Audio Control
Guru dapat mengatur materi pelajaran atau suara apa yang masuk melalui empat Channel suara yang ada.
j.        Database
Setiap kelas yang akan menggunakan Laboratorium Bahasa harus diisikan database-nya terlebih dahulu dalam komputer. Di mulai dari Nama Kelas, Tahun Ajaran dan Semester yang berlaku, Nama siswa beserta nama panggilannya, Nomor induk serta Nomor meja yang ditempati oleh siswa sebagai identitasnya. Jadi setiap kelas akan memiliki databasenya sendiri-sendiri.
Istilah-istilah yang digunakan terkadang berbeda-beda jadi harus diperhatikan penjelasan dari setiap poin. Fungsi dasar di atas digunakan secara bertahap mulai dari tingkat penggunaan pengetahun dasar pada tahun pertama sampai dengan tahap menengah. Pada tahun ketiga diharapkan semua laboratorium bahasa sudah digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa asing.

2.3        Keadaan Laboratorium Bahasa
Keefektifan laboratorium bahasa disekolah-sekolah Indonesia pada saat ini sangat rendah dan tergantung pada kemampuan dan kepandaian masing-masing guru serta kepala sekolah diantara sekolah-sekolah tersebut untuk mengelola, merawat dan memakainya dalam kegiatan belajar dan mengajar. 60% sekolah-sekolah di Indonesia dari segala jenjang, jarang sekali menggunakan lab bahasa dalam kegiatan pembelajaran, kebanyakan penggunaan lab hanya ditujukan pada siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional.
Selain itu, lab bahasa seringkali mengalami masalah tehnis yang menyebabkan lab tersebut tidak bisa di fungsikan dalam kurun waktu yang cukup lama, Situasi seperti ini timbul karena sulitnya mencari tekhnisi yang mampu memperbaiki peralatan yang ada di lab bahasa, kendala pembiayaan yang pro-aktif dan reaktif ,ketersediaan suku cadang, anggaran pemeliharaan dan peralatan, serta penyelenggaraan penginstalasian laboratorium bahasa di sekolah tidak diawasi kwalitasnya ( tidak adanya standarisasi kwalitas), dan juga masalah pelatihan dan operasional lab yang tidak ditujukan secara efektif.
 Penginstalasian laboratorium bahasa biasanya tidak berdasarkan pada rencana jangka waktu yang cukup lama dan kurang terkoordinasi. Rencana teknologi, pelatihan guru dan pengenalan peralatan mengajar sebaiknya harus sudah diperkenalkan sebelum peralatan tersebut dipasang.
Sedang dari segi tata ruang, baik susunan tempat duduk dan sebagainya, hampir seluruh sekolah di Indonesia menata lab bahasanya dengan susunan “Straight Rows”, dimana siswa duduk dalam bilik-bilik kaca, baik secara berpasangan maupun duduk di empat bilik dalam satu baris, sedang guru selalu berada di depan dengan meja yang berada sedikit lebih tinggi dari tempat duduk para siswa, dengan peralatan lab yang berada disekitarnya, tempat guru di susun sedemikian rupa agar memudahkan guru dalam mengawasi aktifitas siswanya, sekaligus memudahkan guru dalam mengatur dan menjalankan alat – alat dalam  lab.
Gambar berikut merupakan salah satu contoh tata ruang Lab yang sering di pakai di sekolah –sekolah di Indonesia.



BAB III
OBSERVASI
3.1        Observasi Lab Bahasa di SMAN 6 Banjarmasin
Nama Sekolah               : SMAN 6 Banjarmasin
Alamat                            : Jl. Belitutg Darat No. 130 RT. 29
Observasi                       : Lab bahasa
Pengurus                                    : Bp. Indra
Tanggal observasi         : 08 Desember 2011
Sekolah- sekolah di seluruh Indonesia hampir seluruhnya memiliki Lab bahasa, tidak terkecuali sekolah – sekolah di Banjarmasin, Kalimantan selatan, sebagai salah satu provinsi yang berkembang dalam mutu pendidikan, Banjarmasin telah banyak memiliki instansi sekolah dari tingkat swasta hingga negeri dan dari yang bertaraf nasional hingga bertaraf internasional. Salah satu sekolah yang saat ini menjadi salah satu sekolah favorit siswa yaitu SMAN 6 Banjarmasin, yang menjadi lokasi observasi untuk mengamati keadaan laboratorium disana.
SMAN 6 Banjarmasin memiliki 1 Lab bahasa yang berada di sudut sekolah. Lab bahasa SMAN 6 berseberangan dengan Lab Komputer dan mushola.
Berikut beberapa hasil observasi Lab bahasa SMAN 6 Banjarmasin tentang keadaan lab dan fasilitas yang ada didalamnya.

Foto008.jpg

Foto009.jpg


Foto000.jpg




 








Disamping ini adalah gambar bagian sisi pintu masuk kedua yang berada tepat di belakang barisan kursi siswa. Dengan jendela yang ukurannya lebih kecil dari pada yang sisi kanan lab. Ini gunanya agar siswa bisa berkonsentrasi dan tidak memperhatikan aktifitas yang ada diluar sana.

Ini adalah gambar deretan jendela yang berada di samping kanan lab, jendela ini menghadap ke arah Green House SMAN 6, dan ukurannya lebih lebar dibanding dengan ukuran jendela yang ada di bagian kiri (disamping pintu masuk).



Ini adalah gambar bagian depan Lab, depan pintu masuk utama, di sebelah pintu masuk utama adalah pintu menuju ruang Internet. Di depan pintu utama, terdapat papan tulis dan rak buku yang di isi dengan sejumlah kamus dan buku pelajaran yang boleh digunakan siswa kapan saja. Selain itu terdapat pula meja utama guru.


Ini adalah gambar tempat duduk guru. Ini tepat berada di depan kelas. Di meja guru, terdapat berbagai macam peralatan dan juga materi bahan ajar bahasa inggris, diantaranya, komputer, Printer, Tape recorder, Televisi, DVD Player, Loud speaker, berkas berkas pembelajaran seperti kaset tape, DVD , dan sebagainya.

Ini adalah 1 PC computer yang terhubung dengan beberapa loud speaker (Sound system) dan printer. Komputer di gunakan untuk memutarkan CD atau DVD dan menyimpan data-data sekolah dan rekap hasil nilai siswa dalam pembelajaran yang berlangsung di lab.


Ini adalah Tape recorder, atau pemutar kaset.






Ini adalah contoh materi pembelajaran listening yang sering di gunakan. Ada dalam bentuk kaset dan juga CD.








Ini adalah beberapa contoh lain materi pembelajaran.






Loud Speaker, ini adalah loud speaker yang terhubung dengan computer. Namun fungsinya bisa pula di pakai untuk pengeras suara Tape recorder.





Ini adalah loud speaker utama. yang berada di setiap pojok ruangan.







Ini adalah alat yang disebut MASTER TEACHER CONSOLE. Alat ini merupakan alat utama yang menghubungkan setiap Channel yang berada di masing-masing tempat duduk siswa. Alat ini mencakup 40 Channel yang bisa guru kendalikan sekaligus.



Tempat duduk siswa di susun secara berpasangan, dalam susunan “Straight Rows”. Total kursi dalam lab ini adalah 40 buah.





Ini adalah Earphone atau Headphone yang digunakan siswa untuk mendengarkan speakers berbicara, maupun mendengarkan suara guru dan temannya dan juga saling berkomunikasi.




Ini adalah Channel / sirkuit. yang terhubung dengan alat yang disebut MASTER TEACHER CONSOLE.




Ini adalah penampang permukaan lantai ruang lab, kabel-kabel yang menghubungkan Channel ke Master Teacher Console di letakkan dan dimasukkan di dalam lantai.






Beberapa hal yang menunjang kegiatan belajar dan mengajar, yaitu rak buku beserta kamus-kamus dan buku-buku yang bisa digunakan siswa.

Hal-hal tersebut diatas adalah fasilitas yang menunjang dalam pembelajaran di laboratorium bahasa. Namun, berdasarkan keterangan dari pengurus lab, yaitu Mr. Indra. Selama 1 tahun terakhir lab tidak bisa di fungsikan secara normal, ini dikarenakan adanya beberapa masalah teknis, kabel-kabel beberapa boot atau sirkuit yang terhubung dengan Master Teacher Console mengalami kerusakan akibat di gigiti tikus, selain itu beberapa siswa juga melakukan pengrusakan secara tidak sengaja dengan alat-alat yang ada di lab.
Selain itu, masalah ktiadaan biaya perawatan, dan sulinya mencari teknisi yang bisa memperbaiki beberapa kerusakan alat-alat dalam lab, juga menjadi masalah utama. Namun, Lab masih bisa digunakan, walau tanpa memakai alat-alat utama lab, siswa masih bisa melangsungkan pembelajaran, dengan mendengarkan pada sound systems yang berada di tiap sudut ruangan, selain itu pemutaran video juga bisa dilaksanakan karena lab di fasilitasi dengan Televisi yang biasanya di gunakan untuk meraih aspek kemampuan Speaking, seperti conversation, atau structure, dan lain sebagainya. Sehingga aktifitas belajar dan mengajar tetap bisa di langsungkan.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A.    INDENTITAS
Sekolah                                     : SMAN 6 Banjarmasin
Mata Pelajaran                         : Bahasa Inggris
Kelas                                         : XI
Semester                                   : Ganjil
Keterampilan Berbahasa        : Menyimak
Topik Pembelajaran                : Teks Naratif
Alokasi Waktu                         : 2 x 45 menit

B.     STANDAR KOMPETENSI
2.      Memahami makna teks fungsional pendek dan monolog berbentuk report, narrative dan analytical exposition dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan.
C.    KOMPETENSI DASAR
2.2. Merespon makna dalam teks monolog yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan dalam teks berbentuk: narrative.
D.    INDIKATOR
1. Memberi tanda pada kata/frase yang di dengar.
2. Memahami wacana naratif dan menjawab pertanyaan seputar wacana.
E.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu
1. memberi tanda pada kata/frase yang didengar.
2. memahami wacana naratif dan menjawab pertanyaan seputar wacana.
F.     MATERI PEMBELAJARAN
Teks naratif monolog:
As a boy, Lemosolai wondered about school. He’d passed the acacia tree where a white lady was writing lessons on a chalkboard. His father thought that school was useless. He needed his four sons to herd the cattle. A new law was passed that every family must send one child to school. So his father picked on his youngest son, Lemosolai, only six to go.
He was discouraged from using Maa, the Masal language. But very quickly he learnt English writing on sand with a stick: he learnt to count using stacks of sticks.
He won a scholarship to a High School in the US. He was very impressed with what he saw. But his fellow students also were impressed with Lemosolai. He made them feel proud of the little that he had.
On one occasion, he asked his fellow students, ‘What is civilization?’ They were puzzled. Then he said, ‘Are people who live in big mansions more civilized than my mother who lives in a cow-dung hut?’
While he learnt to speak, read and write English his classmates learnt many useful values. A student whose mother refused to buy his spikes for running thought of Lemosolai’s values. While I want a pair of spikes there are many people who can’t afford shoes.

(Based on Lessons under the Acacia, Reader’s Digest September 2005)

G.    PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
1). Pendekatan                        : Contextual Teaching and Learning (CTL)
2). Strategi Pembelajaran        : Cooperative Learning
H.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan Awal (10 Menit)
KEGIATAN GURU
KEGIATAN PESERTA DIDIK
1. Guru memberi salam.
2. Guru menunjukkan perlengkapan sekolah (berupa gambar atau benda nyata) dan menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa.
1. Peserta didik menjawab salam.
2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru.
2.      Kegiatan Inti (70 Menit)
KEGIATAN GURU
KEGIATAN PESERTA DIDIK
1. Guru membacakan teks naratif, kurang lebih sebanyak tiga kali.
2. Guru memeriksa jawaban siswa.
3. Guru menanyakan arti kata-kata yang didengar siswa dari teks.

4. Guru kembali membacakan teks naratif.

5. Guru memeriksa jawaban siswa.

6. Guru menjelaskan salah satu ciri teks naratif yaitu penggunaan Simple Past Tense.
7. Guru menyuruh siswa mengerjakan Task mengenai Simple Past Tense.
8. Guru memeriksa jawaban siswa.
1. Peserta didik menyimak sambil menjawab Task 1.
2. Peserta didik memeriksa jawaban mereka dibimbing oleh guru.
3. Siswa menjawab arti kata-kata tersebut dan bila perlu mencarinya di kamus.
4. Siswa menyimak sambil menjawab Task 2.
5. Siswa mendiskusikan jawaban mereka bersama guru.
6. Siswa menyimak penjelasan guru.

7. Siswa mengerjakan Task 3 tentang penggunaan Simple Past Tense.
8. Siswa mendiskusikan jawaban mereka bersama guru.
3.      Kegiatan Akhir (10 Menit)
KEGIATAN GURU
KEGIATAN PESERTA DIDIK
1. Guru menyuruh beberapa orang siswa untuk melafalkan beberapa kata kunci dari teks naratif.
2. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
1. Peserta didik melafalkan kata-kata kunci dari teks.
2. Peserta didik menjawab salam.

I.       SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1). Sumber Pembelajaran        : – Informational English Kelas XI, Widya Utama
- Essential Grammar In Use, Cambridge University
            2). Media Pembelajaran          : Gambar
       I.            PENILAIAN
1). Teknik                                          : Tes Lisan
2). Bentuk Instrumen                                   : Pertanyaan Lisan
3). Contoh soal dan jawaban          :
Task 1:
Put a tick (v) at the word(s) that your hear from the text!
1. wondered (v)
2. questions
3. a chalkboard (v)
4. useless (v)
5. character
6. the cattle (v)
7. picked (v)
8. opportunity
9. discouraged (v)
10. frightened
11. dropped
12. a stick (v)
13. a scholarship (v)
14. correctly
15. very impressed (v)
16. fellow (v)
17. biscuit
18. proud (v)
19. occasion (v)
20. civilization (v)
21. fishermen
22. mansions (v)
23. values (v)
24. example
25. spikes (v)
26. afford (v)
27. daughter
28. fantastic
29. society
30. to herd (v)
Task 2:
State whether the following statement(s) true (T) or false (T) according to the text you heard!
1. Lemosolai is a girl. (F)
2. Lemosolai is six years old. (T)
3. His father thought that school was useful. (F)
4. Lemosolai is the oldest son. (F)
5. Every family have to send one child to school according to the new law. (T)
6. Lemosolai was not allowed to use Maa, the Masai language. (T)
7. Lemosolai didn’t win a scholarship to a Hight School in the US. (F)
8. His fellow students impressed with Lemosolai. (T)
Task 3:
Write sentences about the past (yesterday/last week etc)!
1. Jim always goes to work by car. Yesterday he went to work by car.
2. Rachel often loses her keys. She …………………last week. (lost her keys)
3. Kiki meets her friends every evening. She …………. Yesterday evening. (met her friends)
4. We usually go to the cinema on Sundays. Last Sunday we ……………(went to the cinema)
5. I usually buy two newspapers every day. Yesterday I ………… (bought two newspapers)
6. I eat an orange every day. Yesterday I ……….. (ate an orange)
7. Tom always has a shower in the morning. This morning he …….. (had a shower)
8. Our friends come to see us every Friday. They ……….. last Friday. (came to see us)




BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Laboratorium Bahasa berarti suatu ruang yang dilengkapi peralatan tertentu untuk melakukan simulasi bahasa atau memperlancar kemampuan berbahasa seseorang.
Pengertian Laboratorium Bahasa adalah sebuah laboratorium yang dibuat untuk mempermudah penyampaian materi apapun di sebuah ruangan, pada umumnya digunakan untuk materi bahasa, baik bahasa inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa asing lainnya.
Lab bahasa seringkali mengalami masalah teknis yang menyebabkan lab tersebut tidak bisa di fungsikan dalam kurun waktu yang cukup lama, Situasi seperti ini timbul karena sulitnya mencari tekhnisi yang mampu memperbaiki peralatan yang ada di lab bahasa, kendala pembiayaan yang pro-aktif dan reaktif ,ketersediaan suku cadang, anggaran pemeliharaan dan peralatan, serta penyelenggaraan penginstalasian laboratorium bahasa di sekolah tidak diawasi kwalitasnya ( tidak adanya standarisasi kwalitas), dan juga masalah pelatihan dan operasional lab yang tidak ditujukan secara efektif.

4.2 Saran – saran
-         Pemeliharaan lab bukan hanya dipelihara oleh pengurus (guru), namun juga para siswa yang menggunakan lab. Hendaknya, siswa menyadari akan pentingnya lab bahasa dalm pembelajaran, dan guru harus memberikan instruksi dan peringatan tentang bagaimana seharusnya menggunakan alat – alat di lab bahasa.
-         Hendaknya, instansi terkait memperhatikan segala permasalahan dalam laboratorium bahasa yang ada di sekolah-sekolah. Mungkin dengan memantau keadaannya, dan mencanangkan dana untuk pembelian alat yang lebih bagus.



Daftar Pustaka



Tidak ada komentar: