Laboratorium Bahasa
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Bahasa
merupakan suatu alat komunikasi yang dipakai oleh seluruh manusia di seluruh
dunia. Manusia mempelajari bahasa dari berbagai tahap dan lingkungan, dimana
pada saat masih anak-anak, manusia mempelajari bahasa ibu, dari lingkungan
keluarganya, hingga dia dewasa, kemampuan berbahasa yang kompleks akan terus
berkembang dalam diri manusia yang dipelajarinya dari lingkungan lingkungan
yang cakupannya lebih luas. Salah satunya adalah Sekolah.
Di
sekolah, selain mempelajari bahasa asli (nasional), siswa juga mempelajari
bahasa asing yaitu bahasa Inggris yang di terapkan sesuai dengan kurikulum yang
ada. Di sekolah pengajaran bahasa inggris memerlukan sistem dan fasilitas
pengajaran yang menunjang, karena bahasa inggris bukanlah bahasa sehari-hari
yang ditemui siswa, sehingga perlu adanya sistem dan fasilitas yang baik guna
menunjang aktifitas belajar dan mengajar bahasa. Salah satu fasilitas yang
paling menunjang dalam pengajaran bahasa inggris adalah Lab bahasa. Lab bahasa
merupakan suatu tempat khusus dimana guru dapat melakukan aktifitas pengajaran
bahasa, khususnya untuk skill listening.
Dalam
lab bahasa biasanya di tunjang dengan perangkat-perangkat teknologi yang canggih.
Baik itu komputer, radio tape, tape recorder, loud speakers, earphone, dan
sebagainya. Namun, pada kenyataannya, khususnya di sekolah sekolah di
Indonesia, tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang lengkap, baik itu dari
segi sarana dan prasarana dalam Lab bahasa. Bahkan, ada sekolah yang tidak
memiliki Lab bahasa sama sekali. Namun tidak sedikit pula sekolah yang telah
melengkapi Lab bahasanya dengan fasilitas fasilitas yang canggih.
Dalam
laporan ini akan dipaparkan tentang keadaan lab di Indonesia kebanyakan, serta keadaan
lab bahsa di sekolah yang telah di observasi.
1.2.
Tujuan
Tujuan pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:
-
Memaparkan tentang pengertian Lab
bahasa, Fungsi, serta keadaannya.
-
Memaparkan hasil observasi lab bahasa di
sekolah terdekat.
-
Memberikan contoh RPP yang bisa di pakai
dalam pembelajaran yang berlangsung di Lab bahasa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Laboratorium Bahasa
Pengertian
Laboratorium Bahasa adalah sebuah laboratorium yang
dibuat untuk mempermudah penyampaian materi apapun di sebuah ruangan, pada
umumnya digunakan untuk materi bahasa, baik bahasa inggris, bahasa Indonesia, dan
bahasa asing lainnya. Sedangkan menurut Artikel Pendidikan
Network sebuah Laboratorium bahasa mengacu
kepada seperangkat peralatan elektronik audio video yang terdiri atas
instructor console sebagai mesin utama, dilengkapi dengan repeater language
learning machine, tape recorder, DVD Player, video monitor, headset dan students
booth yang dipasang dalam satu ruang kedap suara.
Banyak
sekali komponen yang ada di dalam ruangan lab bahasa, dan
sebagaian besar adalah perlengkapan elektronik yang terintegrasi sehingga
menjadi sebuah kesatuan. Selain itu terdapat juga perlengkapan lain yang tidak
kalah penting, misalnya karpet dan meja laboratorium bahasa.
Laboratorium bahasa terdiri dari 2
kata yaitu laboratorium dan bahasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Laboratorium mengandung pengertian suatu ruangan/tempat tertentu yang
dilengkapi dengan peralatan untuk melakukan percobaan atau simulasi tertentu.
Laboratorium Bahasa berarti suatu ruang yang dilengkapi peralatan tertentu
untuk melakukan simulasi bahasa atau memperlancar kemampuan berbahasa
seseorang.
Berdasarkan definisi singkat
laboratorium bahasa tersebut maka dalam suatu ruang laboratorium bahasa
terdapat berbagai jenis peralatan yang digunakan untuk aktivitas peningkatan
kemampuan berbahasa asing tersebut. Secara garis besar peralatan tersebut
dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Perangkat elektronika utama. Peralatan yang mempunyai peran
signifikan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa
asing. Misalnya, DVD Player, Tape Recorder, Sound system, TV,
Earphone/Headphone, Komputer Dan sebagainya.
2. Perangkat furniture dan aksesoris
ruangan.
Peralatan ini lebih berfungsi untuk memberi rasa nyaman bagi siswa untuk
belajar di dalam ruangan. Misalnya, , Kursi dan Meja, Papan tulis, Dan
sebagainya.
3. Peralatan multimedia. Peralatan tambahan yang
keberadaannya tidak mutlak pada suatu ruang lab bahasa. Fungsi maksimal dari
peralatan ini sangat tergantung dari kemampuan maksimal dari perangkat utama
yang digunakan. Jika perangkat utama lab bahasa mempunyai fasilitas komunikasi
lengkap maka peralatan multimedia akan berguna secara maksimal. Tetapi jika
peralatan utama lab bahasa memiliki kemampuan minimal maka secanggih dan
semahal apapun perangkat utama yang dimiliki, peralatan multimedia hanya
menjadi pajangan yang tidak berguna secara maksimal untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berbahasa asing.
2.2
Fungsi Laboratorium Bahasa
Belajar bahasa inggris di sekolah
dapat dilakukan melalui beberapa cara. Berdasarkan sudut pandang tempat belajar
dapat dibagi menjadi 3 cara penyampaian. Pelajaran secara konvensional
dilakukan di dalam ruangan kelas. Sesekali penyampaian juga dapat dilakukan di
alam terbuka di luar kelas. Secara modern kegiatan belajar mengajar bahasa
asing dilakukan di suatu ruangan yang disebut laboratorium bahasa. Apa perbedaan dari 3 hal di atas?
1. Pelajaran di dalam kelas. Guru menyampaikan materi kepada
semua siswa secara satu arah. Bertanya kepada semua siswa atau secara satu
persatu. Guru dituntut bergerak secara aktif menjangkau seluruh penjuru kelas
agar dapat lebih memperhatikan setiap siswa.
2. Di Alam Terbuka. Komunikasi guru dengan siswa
dilakukan seperti penyampaian dalam ruangan. Tetapi materi diharapkan dapat
disampaikan secara lebih interaktif dan menyenangkan. Kelemahan pembelajaran
dengan metode ini dikarenakan ketergantungannya terhadap cuaca dan kondisi
lingkungan luar kelas tersebut.
3. Ruangan Laboratorium Bahasa. Jika peralatan laboratorium bahasa
didesain secara maksimal maka peningkatan kemampuan siswa dalam berbahasa asing
dapat terjadi secara signifikan. Simulasi berbagai cara berkomunikasi dapat
dilakukan.
Pembelajaran bahasa Inggris melalui
laboratorium bahasa dibagi menjadi 3 fungsi dasar yaitu, percakapan
(conversation), mendengarkan (listening) dan fungsi manajemen instruktur dalam
mengatur kegiatan belajar mengajar. Agar tercapai tingkat sangat mahir maka
suatu perangkat laboratorium bahasa yang sangat lengkap mempunyai lebih dari 50
fasilitas dan fungsi lab bahasa sebagai sarana pembelajaran.
Fungsi laboratorium bahasa sebagai
sarana pembelajaran yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
a.
Listening
Siswa
mendengarkan materi pembelajaran melalui bantuan perangkat elektronik yang
tersedia. Pembelajaran ini terdiri atas:
·
Listening
all. Semua siswa dapat langsung
diarahkan untuk mendengarkan materi pelajaran yang diberikan oleh guru.
·
Individu. Siswa dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok secara acak maupun tetap (tergantung desain laboratorium bahasa)
kemudian setiap kelompok dapat diarahkan untuk mendengarkan maksimal 3 materi
yang berbeda pada setiap Channel.
b.
Speaking
Siswa
melakukan berbagai jenis percakapan. Conversation ini bisa dilakukan dengan:
·
Pair
Row dan Pair Coloumn.
Siswa secara berpasangan bercakap-cakap. Percakapan dapat dilakukan dengan
teman semeja atau teman di belakang/depan meja.
·
Fix
Group. Siswa
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Ada desain laboratorium bahasa yang
mengkelompokkan menjadi 2 kelompok saja ada yang lebih. Intinya percakapan
siswa dilakukan secara berkelompok.
·
Random
Group. Anggota
tiap kelompok dipilih secara acak. Melalui fungsi ini maka
instruktur dapat lebih mudah membagi siswa berdasarkan tingkat kepandaian dan
memindahkan keanggotaan kelompok setiap saat.
c.
Attention
Instruktur
menyampaikan materi atau pengumuman dalam laboratorium.
·
Attention
all. Instruktur menyampaikan pengumuman
atau materi pembelajaran kepada semua siswa dan melalui speaker ruangan.
·
Attention
channel.
Instruktur menyampaikan materi kepada siswa yang berada dalam kelompok
tertentu.
d.
Monitoring
Instruktur
menjalankan fungsi pengawasan terhadap kegiatan siswa.
·
Monitoring
Channel.
Instruktur memperhatikan percakapan sekelompok siswa di group tertentu.
·
monitoring
individual.
instruktur memperhatikan pembicaraan seorang siswa secara khusus. baik ketika
siswa tersebut berada dalam kelompok atau saat sedang berpasangan.
e.
Intercom
Siswa
dapat melakukan panggilan untuk percakapan dengan guru demikian pula sebaliknya.
·
Intercom
Group.
Instruktur melakukan percakapan dengan kelompok siswa yang dihubungi.
·
Intercom Individu. Seorang siswa
menghubungi instruktur untuk melakukan percakapan dengannya.
f.
Text
to Speech
Guru dapat menuliskan text dalam bahasa Inggris untuk secara
otomatis diucapkan dalam bahasa Inggris oleh Komputer. Pengucapan text dapat
diatur kecepatan dan jenis suaranya.
g.
Multimedia
Control
Perangkat
lunak juga menyediakan kendali khusus untuk operasional file-file audio/video
yang dapat digunakan untuk memberikan pelajaran khusus berbasis multimedia.
h.
Audio
Record
Guru dapat
merekam suara dalam bentuk file-file audio untuk keperluan soal, pengumuman
atau hal-hal lain yang membutuhkan file audio.
i.
Audio
Control
Guru dapat
mengatur materi pelajaran atau suara apa yang masuk melalui empat Channel suara
yang ada.
j.
Database
Setiap
kelas yang akan menggunakan Laboratorium Bahasa harus diisikan database-nya
terlebih dahulu dalam komputer. Di mulai dari Nama Kelas, Tahun Ajaran dan
Semester yang berlaku, Nama siswa beserta nama panggilannya, Nomor induk serta
Nomor meja yang ditempati oleh siswa sebagai identitasnya. Jadi setiap kelas
akan memiliki databasenya sendiri-sendiri.
Istilah-istilah
yang digunakan terkadang berbeda-beda jadi harus diperhatikan penjelasan dari
setiap poin. Fungsi dasar di atas digunakan secara bertahap mulai dari tingkat
penggunaan pengetahun dasar pada tahun pertama sampai dengan tahap menengah.
Pada tahun ketiga diharapkan semua laboratorium bahasa sudah digunakan untuk
mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa asing.
2.3
Keadaan Laboratorium Bahasa
Keefektifan laboratorium bahasa disekolah-sekolah
Indonesia pada saat ini sangat rendah dan tergantung pada kemampuan dan
kepandaian masing-masing guru serta kepala sekolah diantara sekolah-sekolah
tersebut untuk mengelola, merawat dan memakainya dalam kegiatan belajar dan
mengajar. 60% sekolah-sekolah di Indonesia dari segala jenjang, jarang sekali
menggunakan lab bahasa dalam kegiatan pembelajaran, kebanyakan penggunaan lab
hanya ditujukan pada siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional.
Selain itu, lab bahasa seringkali
mengalami masalah tehnis yang menyebabkan lab tersebut tidak bisa di fungsikan
dalam kurun waktu yang cukup lama, Situasi seperti ini timbul karena sulitnya
mencari tekhnisi yang mampu memperbaiki peralatan yang ada di lab bahasa, kendala
pembiayaan yang pro-aktif dan reaktif ,ketersediaan suku cadang, anggaran pemeliharaan
dan peralatan, serta penyelenggaraan penginstalasian laboratorium bahasa di
sekolah tidak diawasi kwalitasnya ( tidak adanya standarisasi kwalitas), dan juga
masalah pelatihan dan operasional lab yang tidak ditujukan secara efektif.
Penginstalasian laboratorium bahasa biasanya
tidak berdasarkan pada rencana jangka waktu yang cukup lama dan kurang
terkoordinasi. Rencana teknologi, pelatihan guru dan pengenalan peralatan
mengajar sebaiknya harus sudah diperkenalkan sebelum peralatan tersebut
dipasang.
Sedang dari segi tata ruang, baik
susunan tempat duduk dan sebagainya, hampir seluruh sekolah di Indonesia menata
lab bahasanya dengan susunan “Straight Rows”, dimana siswa duduk dalam
bilik-bilik kaca, baik secara berpasangan maupun duduk di empat bilik dalam
satu baris, sedang guru selalu berada di depan dengan meja yang berada sedikit
lebih tinggi dari tempat duduk para siswa, dengan peralatan lab yang berada
disekitarnya, tempat guru di susun sedemikian rupa agar memudahkan guru dalam
mengawasi aktifitas siswanya, sekaligus memudahkan guru dalam mengatur dan
menjalankan alat – alat dalam lab.
Gambar berikut merupakan salah satu
contoh tata ruang Lab yang sering di pakai di sekolah –sekolah di Indonesia.
BAB III
OBSERVASI
3.1
Observasi Lab Bahasa di SMAN 6
Banjarmasin
Nama Sekolah : SMAN 6 Banjarmasin
Alamat : Jl. Belitutg Darat No. 130 RT. 29
Observasi : Lab bahasa
Pengurus : Bp. Indra
Tanggal observasi : 08 Desember 2011
Sekolah- sekolah di seluruh
Indonesia hampir seluruhnya memiliki Lab bahasa, tidak terkecuali sekolah –
sekolah di Banjarmasin, Kalimantan selatan, sebagai salah satu provinsi yang
berkembang dalam mutu pendidikan, Banjarmasin telah banyak memiliki instansi
sekolah dari tingkat swasta hingga negeri dan dari yang bertaraf nasional
hingga bertaraf internasional. Salah satu sekolah yang saat ini menjadi salah
satu sekolah favorit siswa yaitu SMAN 6 Banjarmasin, yang menjadi lokasi
observasi untuk mengamati keadaan laboratorium disana.
SMAN 6 Banjarmasin memiliki 1 Lab
bahasa yang berada di sudut sekolah. Lab bahasa SMAN 6 berseberangan dengan Lab
Komputer dan mushola.
Berikut beberapa hasil observasi Lab
bahasa SMAN 6 Banjarmasin tentang keadaan lab dan fasilitas yang ada didalamnya.
|
Disamping
ini adalah gambar bagian sisi pintu masuk kedua yang berada tepat di belakang
barisan kursi siswa. Dengan jendela yang ukurannya lebih kecil dari pada yang
sisi kanan lab. Ini gunanya agar siswa bisa berkonsentrasi dan tidak
memperhatikan aktifitas yang ada diluar sana.
Ini
adalah gambar deretan jendela yang berada di samping kanan lab, jendela ini
menghadap ke arah Green House SMAN 6, dan ukurannya lebih lebar dibanding
dengan ukuran jendela yang ada di bagian kiri (disamping pintu masuk).
Ini
adalah gambar bagian depan Lab, depan pintu masuk utama, di sebelah pintu
masuk utama adalah pintu menuju ruang Internet. Di depan pintu utama,
terdapat papan tulis dan rak buku yang di isi dengan sejumlah kamus dan buku
pelajaran yang boleh digunakan siswa kapan saja. Selain itu terdapat pula
meja utama guru.
Ini
adalah gambar tempat duduk guru. Ini tepat berada di depan kelas. Di meja
guru, terdapat berbagai macam peralatan dan juga materi bahan ajar bahasa
inggris, diantaranya, komputer, Printer, Tape recorder, Televisi, DVD Player,
Loud speaker, berkas berkas pembelajaran seperti kaset tape, DVD , dan
sebagainya.
Ini
adalah 1 PC computer yang terhubung dengan beberapa loud speaker (Sound
system) dan printer. Komputer di gunakan untuk memutarkan CD atau DVD dan
menyimpan data-data sekolah dan rekap hasil nilai siswa dalam pembelajaran
yang berlangsung di lab.
Ini
adalah Tape recorder, atau pemutar kaset.
Ini
adalah contoh materi pembelajaran listening yang sering di gunakan. Ada dalam
bentuk kaset dan juga CD.
Ini
adalah beberapa contoh lain materi pembelajaran.
Loud
Speaker, ini adalah loud speaker yang terhubung dengan computer. Namun
fungsinya bisa pula di pakai untuk pengeras suara Tape recorder.
Ini
adalah loud speaker utama. yang berada di setiap pojok ruangan.
Ini
adalah alat yang disebut MASTER TEACHER CONSOLE. Alat ini merupakan alat
utama yang menghubungkan setiap Channel yang berada di masing-masing tempat
duduk siswa. Alat ini mencakup 40 Channel yang bisa guru kendalikan
sekaligus.
Tempat
duduk siswa di susun secara berpasangan, dalam susunan “Straight Rows”. Total
kursi dalam lab ini adalah 40 buah.
Ini
adalah Earphone atau Headphone yang digunakan siswa untuk mendengarkan
speakers berbicara, maupun mendengarkan suara guru dan temannya dan juga
saling berkomunikasi.
Ini
adalah Channel / sirkuit. yang terhubung dengan alat yang disebut MASTER
TEACHER CONSOLE.
Ini
adalah penampang permukaan lantai ruang lab, kabel-kabel yang menghubungkan
Channel ke Master Teacher Console di letakkan dan dimasukkan di dalam lantai.
Beberapa
hal yang menunjang kegiatan belajar dan mengajar, yaitu rak buku beserta
kamus-kamus dan buku-buku yang bisa digunakan siswa.
|
Hal-hal tersebut diatas adalah
fasilitas yang menunjang dalam pembelajaran di laboratorium bahasa. Namun,
berdasarkan keterangan dari pengurus lab, yaitu Mr. Indra. Selama 1 tahun
terakhir lab tidak bisa di fungsikan secara normal, ini dikarenakan adanya
beberapa masalah teknis, kabel-kabel beberapa boot atau sirkuit yang terhubung
dengan Master Teacher Console mengalami kerusakan akibat di gigiti tikus,
selain itu beberapa siswa juga melakukan pengrusakan secara tidak sengaja
dengan alat-alat yang ada di lab.
Selain itu, masalah ktiadaan biaya
perawatan, dan sulinya mencari teknisi yang bisa memperbaiki beberapa kerusakan
alat-alat dalam lab, juga menjadi masalah utama. Namun, Lab masih bisa
digunakan, walau tanpa memakai alat-alat utama lab, siswa masih bisa
melangsungkan pembelajaran, dengan mendengarkan pada sound systems yang berada
di tiap sudut ruangan, selain itu pemutaran video juga bisa dilaksanakan karena
lab di fasilitasi dengan Televisi yang biasanya di gunakan untuk meraih aspek
kemampuan Speaking, seperti conversation, atau structure, dan lain sebagainya.
Sehingga aktifitas belajar dan mengajar tetap bisa di langsungkan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. INDENTITAS
Sekolah :
SMAN 6 Banjarmasin
Mata Pelajaran :
Bahasa Inggris
Kelas :
XI
Semester :
Ganjil
Keterampilan Berbahasa :
Menyimak
Topik Pembelajaran :
Teks Naratif
Alokasi Waktu :
2 x 45 menit
B.
STANDAR
KOMPETENSI
2.
Memahami
makna teks fungsional pendek dan monolog berbentuk report, narrative dan
analytical exposition dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk
mengakses ilmu pengetahuan.
C.
KOMPETENSI
DASAR
2.2. Merespon makna dalam teks
monolog yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima
dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan dalam
teks berbentuk: narrative.
D.
INDIKATOR
1. Memberi tanda pada kata/frase yang di dengar.
2. Memahami wacana naratif dan menjawab pertanyaan seputar
wacana.
E.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Setelah
pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu
1. memberi tanda pada kata/frase yang didengar.
2. memahami wacana naratif dan menjawab pertanyaan seputar
wacana.
F.
MATERI
PEMBELAJARAN
Teks naratif monolog:
As
a boy, Lemosolai wondered about school. He’d passed the acacia tree where a
white lady was writing lessons on a chalkboard. His father thought that school
was useless. He needed his four sons to herd the cattle. A new law was passed
that every family must send one child to school. So his father picked on his
youngest son, Lemosolai, only six to go.
He was discouraged from using Maa, the Masal language. But
very quickly he learnt English writing on sand with a stick: he learnt to count
using stacks of sticks.
He won a scholarship to a High School in the US. He was very
impressed with what he saw. But his fellow students also were impressed with
Lemosolai. He made them feel proud of the little that he had.
On one occasion, he asked his fellow students, ‘What is
civilization?’ They were puzzled. Then he said, ‘Are people who live in big
mansions more civilized than my mother who lives in a cow-dung hut?’
While he learnt to speak, read and write English his
classmates learnt many useful values. A student whose mother refused to buy his
spikes for running thought of Lemosolai’s values. While I want a pair of spikes
there are many people who can’t afford shoes.
(Based on Lessons under the Acacia, Reader’s Digest
September 2005)
G. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
1).
Pendekatan
: Contextual Teaching and Learning (CTL)
2).
Strategi Pembelajaran : Cooperative
Learning
H.
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
1. Kegiatan
Awal (10 Menit)
KEGIATAN
GURU
|
KEGIATAN
PESERTA DIDIK
|
1. Guru memberi salam.
2. Guru menunjukkan perlengkapan sekolah (berupa gambar
atau benda nyata) dan menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa.
|
1. Peserta didik menjawab salam.
2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru.
|
2. Kegiatan
Inti (70 Menit)
KEGIATAN
GURU
|
KEGIATAN
PESERTA DIDIK
|
1. Guru membacakan teks naratif,
kurang lebih sebanyak tiga kali.
2. Guru memeriksa jawaban siswa.
3. Guru menanyakan arti kata-kata
yang didengar siswa dari teks.
4. Guru kembali membacakan teks
naratif.
5. Guru memeriksa jawaban siswa.
6. Guru menjelaskan salah satu
ciri teks naratif yaitu penggunaan Simple Past Tense.
7. Guru menyuruh siswa mengerjakan
Task mengenai Simple Past Tense.
8. Guru memeriksa jawaban siswa.
|
1. Peserta didik menyimak sambil
menjawab Task 1.
2. Peserta didik memeriksa jawaban
mereka dibimbing oleh guru.
3. Siswa menjawab arti kata-kata
tersebut dan bila perlu mencarinya di kamus.
4. Siswa menyimak sambil menjawab
Task 2.
5. Siswa mendiskusikan jawaban
mereka bersama guru.
6. Siswa menyimak penjelasan guru.
7. Siswa mengerjakan Task 3
tentang penggunaan Simple Past Tense.
8. Siswa mendiskusikan jawaban
mereka bersama guru.
|
3. Kegiatan
Akhir (10 Menit)
KEGIATAN
GURU
|
KEGIATAN
PESERTA DIDIK
|
1. Guru menyuruh beberapa orang
siswa untuk melafalkan beberapa kata kunci dari teks naratif.
2. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
|
1. Peserta didik melafalkan kata-kata
kunci dari teks.
2. Peserta didik menjawab salam.
|
I. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1). Sumber
Pembelajaran : – Informational
English Kelas XI, Widya Utama
-
Essential Grammar In Use, Cambridge University
2). Media
Pembelajaran : Gambar
I.
PENILAIAN
1). Teknik : Tes
Lisan
2). Bentuk
Instrumen :
Pertanyaan Lisan
3). Contoh
soal dan jawaban :
Task
1:
Put
a tick (v) at the word(s) that your hear from the text!
1. wondered (v)
2. questions
3. a chalkboard (v)
4. useless (v)
5. character
6. the cattle (v)
7. picked (v)
8. opportunity
9. discouraged (v)
10. frightened
11. dropped
12. a stick (v)
13. a scholarship (v)
14. correctly
15. very impressed (v)
16. fellow (v)
17. biscuit
18. proud (v)
19. occasion (v)
20. civilization (v)
21. fishermen
22. mansions (v)
23. values (v)
24. example
25. spikes (v)
26. afford (v)
27. daughter
28. fantastic
29. society
30. to herd (v)
Task
2:
State
whether the following statement(s) true (T) or false (T) according to the text
you heard!
1. Lemosolai is a girl. (F)
2. Lemosolai is six years old. (T)
3. His father thought that school was useful. (F)
4. Lemosolai is the oldest son. (F)
5. Every family have to send one child to school according
to the new law. (T)
6. Lemosolai was not allowed to use Maa, the Masai language.
(T)
7. Lemosolai didn’t win a scholarship to a Hight School in
the US. (F)
8. His fellow students impressed with Lemosolai. (T)
Task
3:
Write
sentences about the past (yesterday/last week etc)!
1. Jim always goes to work by car. Yesterday he went to
work by car.
2. Rachel often loses her keys. She …………………last week. (lost
her keys)
3. Kiki meets her friends every evening. She …………. Yesterday
evening. (met her friends)
4. We usually go to the cinema on Sundays. Last Sunday we
……………(went to the cinema)
5. I usually buy two newspapers every day. Yesterday I …………
(bought two newspapers)
6. I eat an orange every day. Yesterday I ……….. (ate an
orange)
7. Tom always has a shower in the morning. This morning he
…….. (had a shower)
8. Our friends come to see us every Friday. They ……….. last
Friday. (came to see us)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Laboratorium Bahasa berarti suatu
ruang yang dilengkapi peralatan tertentu untuk melakukan simulasi bahasa atau
memperlancar kemampuan berbahasa seseorang.
Pengertian Laboratorium Bahasa adalah sebuah laboratorium yang
dibuat untuk mempermudah penyampaian materi apapun di sebuah ruangan, pada
umumnya digunakan untuk materi bahasa, baik bahasa inggris, bahasa Indonesia, dan
bahasa asing lainnya.
Lab bahasa seringkali mengalami
masalah teknis yang menyebabkan lab tersebut tidak bisa di fungsikan dalam
kurun waktu yang cukup lama, Situasi seperti ini timbul karena sulitnya mencari
tekhnisi yang mampu memperbaiki peralatan yang ada di lab bahasa, kendala pembiayaan
yang pro-aktif dan reaktif ,ketersediaan suku cadang, anggaran pemeliharaan dan
peralatan, serta penyelenggaraan penginstalasian laboratorium bahasa di sekolah
tidak diawasi kwalitasnya ( tidak adanya standarisasi kwalitas), dan juga
masalah pelatihan dan operasional lab yang tidak ditujukan secara efektif.
4.2 Saran
– saran
-
Pemeliharaan
lab bukan hanya dipelihara oleh pengurus (guru), namun juga para siswa yang
menggunakan lab. Hendaknya, siswa menyadari akan pentingnya lab bahasa dalm
pembelajaran, dan guru harus memberikan instruksi dan peringatan tentang
bagaimana seharusnya menggunakan alat – alat di lab bahasa.
-
Hendaknya,
instansi terkait memperhatikan segala permasalahan dalam laboratorium bahasa
yang ada di sekolah-sekolah. Mungkin dengan memantau keadaannya, dan
mencanangkan dana untuk pembelian alat yang lebih bagus.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar